Apple, raksasa teknologi yang dikenal dengan produk ikoniknya seperti iPhone dan Mac, mencetak sejarah dengan menjadi perusahaan publik pertama yang mencapai nilai pasar lebih dari $3 triliun. Pada penutupan hari perdagangan Wall Street, nilai pasar Apple mencapai $3,05 triliun, didorong oleh kenaikan harga saham sebesar 2,21%.
Prestasi ini merupakan tonggak penting bagi Apple, perusahaan yang didirikan pada tahun 1976 oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak. Meskipun Apple awalnya mencapai nilai $3 triliun pada Januari 2022, harga sahamnya kemudian mengalami penurunan sebesar 25% sepanjang tahun tersebut. Namun, perusahaan ini berhasil pulih dan naik secara bertahap menuju puncak baru pada tahun 2023.
Daniel Ives, seorang analis dari Wedbush Securities, menggambarkan pencapaian ini sebagai "sejarah" dan mengakui peran Apple dalam membentuk ulang masyarakat dengan deretan produk yang sangat menguntungkan. Meskipun secara besar-besaran bersifat simbolis, besarnya nilai pasar Apple sangat mengagumkan. Untuk memberikan gambaran, $3 triliun dapat membeli hampir 9 juta rumah di Amerika Serikat, berdasarkan harga jual rata-rata yang dihitung oleh Zillow.
Pasar saham secara keseluruhan juga mengalami momentum positif, dengan indeks komposit Nasdaq, yang mencakup perusahaan-perusahaan seperti Apple, Amazon, Microsoft, dan Meta, mengakhiri paruh pertama tahun 2023 dengan kenaikan lebih dari 31%, kinerja terbaik sejak 1983. Apple, Microsoft, dan perusahaan chip Nvidia, yang semuanya termasuk dalam S&P 500, berperan penting dalam pertumbuhan pasar secara keseluruhan, dengan S&P 500 naik 16% dalam paruh pertama tahun ini, kinerja terbaik sejak 2019.
Pencapaian nilai pasar $3 triliun oleh Apple lebih lanjut memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan paling berharga di dunia. Saat ini, sepuluh perusahaan terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, menurut CompaniesMarketCap.com, antara lain Microsoft, Saudi Aramco, NVIDIA, Alphabet, Amazon, Tesla, Berkshire Hathaway, Meta Platforms (sebelumnya dikenal sebagai Facebook), dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co.
Keberhasilan Apple dapat dikaitkan dengan kemampuannya mengatasi tantangan rantai pasok dan menghadapi lanskap ekonomi yang penuh tantangan. Ke depan, perusahaan ini memiliki prospek yang menarik, termasuk peluncuran Apple Vision Pro yang sangat dinantikan, sebuah headset realitas augmentasi (augmented reality) yang akan dijual tahun depan. Selain itu, rumor tentang iPhone baru dengan bingkai titanium dan pertumbuhan terus-menerus dari pendapatan jasa Apple dapat berkontribusi pada peningkatan nilai pasar di masa depan.
Para analis seperti Ives memprediksi bahwa valuasi wajar Apple dapat mencapai kisaran $3,5 triliun dan bahkan mungkin mencapai $4 triliun pada tahun fiskal 2025 jika memperhitungkan headset realitas augmentasi dan peluang pertumbuhan lainnya.
Dengan pencapaian terbarunya ini, Apple terus menjadi kekuatan dominan di industri teknologi, mendorong batas-batas inovasi, dan memikat imajinasi konsumen di seluruh dunia.