Sam Altman, CEO OpenAI, sedang memimpin pengembangan GPT-5, iterasi berikutnya dari model AI generatif perusahaan. Versi terbaru ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan keandalan AI, mengatasi beberapa keterbatasan yang terlihat pada GPT-4, seperti respon yang tidak konsisten terhadap pertanyaan berulang. Altman telah menyoroti bahwa GPT-5 diharapkan akan menggabungkan kemampuan video selain fitur gambar dan audio saat ini, menjawab permintaan pengguna untuk fungsi yang lebih interaktif.
Salah satu tantangan utama dalam pengembangan GPT-5 adalah kebutuhan akan daya komputasi yang besar dan data berkualitas tinggi. OpenAI sedang mencari kemitraan dengan organisasi untuk mengakses dataset pribadi, terutama yang melibatkan tulisan panjang dan percakapan terperinci, yang lebih bermanfaat untuk melatih model AI tingkat lanjut dibandingkan dengan sejumlah besar data berkualitas rendah yang tersedia secara online. Selain itu, OpenAI baru-baru ini mendapatkan GPU canggih dari Nvidia, yang sangat penting untuk proses pelatihan intensif yang diperlukan untuk model-model canggih ini.
Altman juga menyinggung implikasi luas dari GPT-5, termasuk potensinya untuk merevolusi berbagai industri dan membutuhkan adaptasi dalam model bisnis tradisional. Dia mengakui pentingnya menyeimbangkan inovasi dengan pengawasan regulasi, mengadvokasi tingkat pengawasan kolektif untuk memastikan pengembangan dan penerapan teknologi AI yang bertanggung jawab.
Secara keseluruhan, GPT-5 mewakili langkah maju yang signifikan dalam kemampuan AI, bertujuan untuk menyediakan interaksi yang lebih akurat, personal, dan multimodal. Namun, pengembangannya datang dengan tantangan substansial dalam hal akuisisi data, sumber daya komputasi, dan kebutuhan akan pendekatan yang seimbang terhadap regulasi.